Tidak 
ragu lagi bahwa sesungguhnya dakwah kepada Allah عزّوجلّ merupakan 
kewajiban agama yang terpenting, ibadah dan ketaatan yang paling mulia, karena 
dengannya menjadi jelas an-tara hidayah dan kesesatan dan ia merupakan tugas 
para rasul dan pengikut mereka hingga hari kiamat.
Allah 
عزّوجلّ merahmati hamba-Nya dengan mengutus kepada mereka nabi yang 
menerangkan secara rinci agama-Nya agar mereka beribadah kepada-Nya dengan ilmu 
sehingga mereka tidak mengatakan: "Kami tidak mengetahui agama Allah, kami tidak 
didatangi oleh Rasul, maka putuslah uzur." Firman Allah سبحانه 
و تعالى:
لِّيَهْلِكَ 
مَنْ هَلَكَ عَن بَيِّنَةٍ وَيَحْيَى مَنْ حَيَّ عَن بَيِّنَةٍ وَإِنَّ اللّهَ 
لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ
Supaya orang binasa atas dasar ilmu dan hidup atas dasar ilmu, 
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. al-Anfal [8]: 
42)
Para rasul 
itu mengajak manusia kepada kemaslahatan dunia dan akhirat dan mengingatkan 
mereka jangan sampai terjatuh ke dalam lembah kebinasaan. Mereka menyucikan jiwa 
dan raga manusia dan membebaskan hati mereka dari cengkeraman hawa nafsu dan 
syahwat. Sementara itu, kebaikan yang paling agung yang mereka bawa adalah 
tauhidullah (menauhidkan Allah سبحانه 
و تعالى) dan mengikhlaskan agama hanya semata kepada-Nya, dan kejelekan 
paling besar yang mereka ingatkan adalah syirik kepada Allah سبحانه 
و تعالى. selengkapnya....
